Daishiku UPI, Mata Najwa on Stage dan JAPANZUKI SHOW 13

1.

Hari ini sore di Pusat Kegiatan Mahasiswa sambil menunggu kawanku Cahaya yang tak kunjung datang.

Aku tidak ingat kapan terakhir kali pulang ke rumah. Rasanya, akhir pekanku tak pernah kosong dari kegiatan. 

Maka di tulisan ini aku akan kembali bercerita. Ada beberapa cerita yang kualami dalam rentang beberapa waktu. Cek it !

2. 

Tau Otaku?

Atau yang tren akhir-akhir ini, Weaboo? Banyak orang yang menulis berbeda versi, entah Wibu atau vvibu, tapi tetap terdengar ‘wibu‘. Maka aku akan menggunakan penulisan itu. Ehe.

Sudah sangat lama aku suka hal yang berbau Jejepangan; Bahasa, makanan, anime, musik, dll. Namun dulu hanya sekadar suka dan ingin berbeda kesukaan dengan teman-teman perempuan yang lain. Di saat mereka asik Fangirling-an, oppa ini ganteng, oppa ini keren, saya datang dengan membawa husbu-husbu 2 dimensi saya yang akhirnya akan mereka tanggapi dengan, “Suka tuh sama manusia, mus, suka kok sama gambar.” Ugh!

Kalau sudah sampai seperti itu, aku akan berakhir di meja anak-anak cowo yang sama-sama suka anime. Itu terjadi sampai sekarang.

Terhitung hampir satu tahun sejak aku di terima di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Dan karena masuk ke Program Studi yang bukan benar-benar minat, alias ada campur tangan ibu di sana–dulu waktu mengisi SNMPTN, ibu mengambil alih pilihan jurusan terakhir– maka yang aku tanyakan pertama adalah; apa ada tempat untuk mengekspresikan jiwa wibuku ?

Jawabannya : pasti ada.

Dan memang benar-benar ada.

Sedari awal masuk kuliah, teman seperangkotanku, Icha, sering berkoar kalau dia masuk grup Japanese Club UPI di Line. Entah berapa kali ia berkoar dan tak terhitung juga aku terus meminta untuk diundang. Sampai waktu berlalu satu semester, Icha baru ingat untuk menginvite akunku ke sana. Dasar bekicot!

Maka, dengan polosnya saat komunitas pecinta husbu waifu dua dimensi itu mengadakan Nihon Class, dengan semangat aku bertekad untuk hadir. Masa bodo dengan liburan.

Ini Virza Senpai saat Nihon Class pertama

Namanya, Daishiku.

Komunitas ini masih baru katanya, Mahasiwa 2017 menjadi angkatan ke 3 di Daishiku. 

Hal pertama yang aku rasakan saat pertama kali duduk, tentu sangat awkward rasanya. Datang sendiri tanpa kenalan, tak bisa membedakan pula mana Senpai mana yang seangkatan. Pokoknya saat itu aku gemetaran tanpa sebab.

Nihon Class pertama tanggal 1 April, aku mendapatkan beberapa kenalan dan semuanya senpai. Sebelumnya, tanggal 31 Maret, aku datang sendirian ke Kontesuto Japanzuki Show 13, lihat lomba pidato, kalau-kalau tahun depan saya jadi peserta.

Nihon Class kedua, tanggal 7 April, yang mana adalah hari terpadatku karena sedari pagi sudah ada kegiatan di kelas Video Editing MetroTV, Nihon Class, lalu Mata Najwa yang berakhir pukul 10 malam. Badanku remuk, namun ada setitik bahagia yang kudapat karena dapat hadiah poster anime kesukaanku: Free! Dari Daishiku. Juga mendapat kenalan seangkatan di sana, Raka dan Adam, keduanya cowo

Yah, memang angkatan 3 Daishiku yang selalu datang hanya kami bertiga.

Saat Mata Najwa On Stage

3.

Ini yang paling ditunggu banyak manusia wibu di UPI, event Matsuri JAPANZUKI SHOW 13 !!!!1!11!!!!

Dan yah, lagi-lagi aku sendiri. 

Aku masih merasa sangat kaku di sana, maka aku mencari anak 2017 kalau-kalau ada yang lain.

Juga, aku Cosplaying. Ehe.

Hari itu harusnya jadi hari membuat mading di sekre KEMABA, namun aku tega meninggalkan Aya sendiri di sana setelah menemaninya belanja dan mendekorasi sedikit sekali. Hei, event ini hanya setahun sekali, Mading tiap bulan. Maafkan aku Aya!!!

Jadi ceritanya, aku ngecosu karakter Sagiri Izumi di anime Ero Manga Sensei. Wig dan jaket aku dapat dari pinjaman pada seorang Onii-chan.

Sagiri Izumi dari anime Ero Manga Sensei

Ini saya

Sebenarnya aku cosplay lowbudget. Ga begitu ‘terniat’, hanya sekadar. Yang penting ngosu!

Dan tidak tahu mengapa, aku merasa lebih ekspresif hari ini.

Aku tak segan menyapa senpaitachi dari Daishuki, kenal teman-teman baru dari angkatan 3; Shal, Thalya, Wahyu, Jalu dan Sher. Dan tak segan untuk berbicara.

Uwoo.. 

Sore, Icha datang, tapi Thalya pulang. Berempat kami jalan sama-sama ke sana sini. 

Cosplayer dari Daishiku ada beberapa, ada yang Trapping pula, Kak Nur Nameless berubah jadi Miko penjaga kuil dan seketika jadi bisu. Jaga imej, katanya. Hasilnya, banyak yang tertipu dan menyangkanya perempuan. Haha.

Dari kiri : Thalya, Virza senpai, saya dan Hikari onee-chan (Kak Nur Nameless)

Di bazaar merchandise Anime, aku berburu sendiri, rencananya ingin poster Akashi Seijuro dari Kuroko no Basuke dan Kuroo Tetsuroo dari Haikyu!, malah berakhir dengan; Akashi Seijuro, Kuroko Tetsuya dan Kageyama Tobio. Ada sedikit cerita yang kualami dari berburu merchan ini. 

Nah, ya, ada yang minta foto! 

Wadoo, aku kaget karena ini memang baru debut. Cosplaynya pun asal-asalan, tapi tak kusangka…. aduh, rasanya nano nano. wkwkwk.

Kalau kata kak Hitansy–di sana dia ngaku-ngaku jadi manajer– itu karena aku jalan sendiri tanpa didampingi bodyguard, makanya banyak yang minta foto. 

Dan eh, iya juga sih. Karena saat aku jalan dengan teman-teman, semua normal-normal saja.

Di dalam gedung Ampiteather sangat berisik dan panas, aku dan teman-teman memutuskan untuk tak masuk lagi.

Dan begitu, pukul 8 malam aku dan yang lain memutuskan pulang. 

Galeri :

Dengan cosu Hinata Shoyou, Kuroo ga ada 😦

Miko nee-chan ogah ogahan diusel-usel sama Hinata 😂

Muz, 17 April 2018.

5 thoughts on “Daishiku UPI, Mata Najwa on Stage dan JAPANZUKI SHOW 13

Tinggalkan komentar