Dua malam itu, bahkan bukan malam yang penuh, tapi tiap detiknya melahirkan genangan kenang.
Katakan kami kembali menggunakan seragam yang membosankan; hitam-putih-hitam, seperti oreo rasa vanilla. Dan jujur lama-lama membuat mata saya iritasi. Wkwk
Malam keakraban ini dilaksanakan dua malam, tepatnya malam sabtu dan malam ahad. Sedang di hari Sabtu kami dibolehkan untuk giat pribadi.
Sebagian diri saya sungkan, karena merasa diri masih belum dekat dengan kawan-kawan. Namun di sisi lain, justru momen seperti ini yang saya butuhkan terlepas dari rangkaian DIKDASKA untuk CA angkatan 49.
Malam itu Kak Nopen (teman-teman memaksa memanggilnya dengan sebutan ayah) ditemani dengan dua rekan dari Racana; Kak Ilma dan Kak Dini, dengan tubuh berbalut seragam cokelat khas duduk dengan wibawa di hadapan kami. Selayaknya seorang Ayah, ia datang dengan petuah yang dibawa;
Ah, cara menulis seperti ini rasanya kok kurang enak yah? Haha.